Mari kita angkat topi dan membuka tabir sejarah kelam dunia gengster, dari dinginnya jalanan Chicago hingga hiruk-pikuk neon Hong Kong. Dunia gengster adalah labirin kekuasaan, penuh tipu daya, darah, dan, tentu saja, uang. Sebagai seorang penjelajah yang cerdas (dan sedikit gokil), izinkan saya membawa Anda menyusuri lorong waktu dan mengungkap sisi gelap dunia bawah ini.
Pertama, mari kita bicara soal Chicago, kota yang menjadi episentrum kejahatan terorganisir di era Prohibition Amerika Serikat. Ah, siapa lagi yang lebih terkenal dari Al Capone, sang penguasa Chicago Outfit? Di era 1920-an dan 1930-an, ketika Amerika memutuskan untuk melarang alkohol, Capone dengan sigap mengambil alih penyelundupan minuman keras. Melalui strategi cerdik dan kekerasan yang brutal, ia berhasil menguasai Chicago. Pembunuhan, penyuapan, hingga intimidasi adalah senjata Capone untuk menjaga dominasinya. Salah satu momen paling ikonik adalah Pembantaian Hari Valentine 1929, di mana tujuh anggota geng saingan ditembak mati di bawah komando Capone. Meski kejahatan ini mengejutkan dunia, ironisnya, Capone akhirnya dijebloskan ke penjara bukan karena pembunuhan atau kejahatan besar, melainkan penggelapan pajak! Dunia gengster memang penuh paradoks, bukan?
Sekarang, mari kita pindah ke sisi lain dunia, menuju kota yang berkilauan namun penuh intrik, Hong Kong. Di sini, ada organisasi kriminal yang sudah lama menjadi legenda, yakni Triad. Jika Al Capone adalah rajanya Chicago, maka Hong Kong punya “Dragon Head”, pemimpin tertinggi lazuri88 dalam hierarki Triad. Triad dikenal sebagai kelompok kejahatan terorganisir yang memiliki sejarah panjang, bahkan berasal dari abad ke-17 di Tiongkok sebagai kelompok anti-imperialisme. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka berubah menjadi jaringan kejahatan yang mengendalikan banyak aspek kehidupan bawah tanah di Hong Kong, termasuk perdagangan manusia, narkoba, perjudian, dan bahkan penyuapan politik.
Di dunia Triad, keanggotaan tidak main-main. Para anggota harus melewati ritual inisiasi yang penuh simbolisme, mencakup sumpah darah dan kode etik yang ketat. Mereka juga sering terlibat dalam kekerasan jalanan dengan geng saingan untuk menguasai wilayah tertentu di Hong Kong. Triad bukanlah sekadar kelompok kriminal biasa, mereka sangat terstruktur dan memiliki pengaruh kuat di Asia dan beberapa bagian dunia lainnya.
Yang menarik dari sejarah gengster di kedua kota ini adalah bagaimana gengster-gengster ini tidak hanya beroperasi dalam kegelapan, tetapi sering kali juga mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat secara langsung. Di Chicago, Capone dilihat sebagai “Robin Hood” modern oleh sebagian orang karena dia memberikan bantuan kepada orang miskin selama Depresi Besar. Di Hong Kong, Triad terkadang dianggap sebagai pelindung komunitas Tionghoa dari pemerintah yang represif. Meskipun mereka terlibat dalam kejahatan, dunia tidak sesederhana hitam-putih, bukan?
Begitulah kisah kelam dari Chicago hingga Hong Kong, dua kota yang terikat dalam sejarah dunia gengster. Jika ada satu hal yang kita pelajari dari mereka, itu adalah bagaimana kekuasaan dan kriminalitas bisa menciptakan legenda yang akan terus diceritakan dari generasi ke generasi. Jadi, meski mungkin terdengar keren, ingatlah bahwa dunia gengster ini adalah dunia yang penuh kegelapan—tempat di mana tidak ada pemenang sejati, hanya korban yang berjatuhan.